Original VS Pirated? Solusi bagi user dan developer

Bagi para developer melihat sesuatu dengan uang diakhir, yang artinya investasi diawal(uang, tenaga, waktu) untuk mendapatkan sebuah pendapatan yang melimpah diakhir yang melimpah. Namun bagi para user, menginginkan sebeuah program bagus dan dapat menghemat pengeluaran mereka dari segala macam program yang akan mereka gunakan.

Crack, Pirated(bajakan) sudah tidak asing lagi bagi para pengguna teknologi jaman sekarang. Mengapa bisa begitu? Jika kita telusuri lagi, semua berasal dari ketidaktahuan para user pada program yang mereka gunakan. Gak percaya? Bagi kalian yang berada di Jakarta, silahkan kunjungi beberapa tempat yang banyak menjual Komputer dan Laptop, jika ada orang awam membeli barang tersebut, langsung diinstall segala macam program didalamnya(OS, Office, PhotoEditting, Security, Games, dll). Dalam kasus ini user tidak tahu bahwa Komputer/Laptop mereka yang beli diinstall berbagai macam program aplikasi bajakan, yang mereka tahu tinggal pake.
Lantas haruskah sipenjual Komputer/Laptop disalahkan?
Tentu, seharusnya mereka memberi tahu kepada pembeli sebelumnya, harus menginstall aplikasi yang berlisensi dan jika mereka mao menggunakan bajakan silahkan download dari mbah google.
Adakah solusi untuk kita para user untuk menginstall aplikasi yang original(terutama mahasiswa yang keuangannya cukup untuk indomie *curhat dikit*)?
Tentu ada bro, kalau kalian punya uang lebih dan mao begaya dikit belilah yang branded, namun kalau tidak punya uang install lah yang open source.
Saya mao OS Windows, saya tidak suka linux. ada solusinya?
Buat mahasiswa, perlu kalian ketahui ada sebuah sebuah situs yang bernama dreamspark yang dimana mahasiswa dapat mendownload semua software oringinal seperti OS windows 8, cloud service seperti azure, dll yang dapat kalian akses gratis.
di dreamspark saya tidak bisa menemukan kampus/sekolah saya, masih bisakah saya mendownload aplikasinya?
tentu bisa, namun kalian harus membuktikan bahwa kalian adalah mahasiswa dari suatu kampus/sekolah. Sedikit cerita kampus saya tidak terdaftar di dreamspark, walau saya sudah tanya para dosen dan yang terkaitnya, mereka berkata kalau harusnya sudah ada. Namun apalah daya, dari pada saya emosi, mending saya buktikan aja dengan scan kartu mahasiswa dan mengirimnya kepada dreamspark.